Scroll untuk baca artikel
Shopee
Destinasi

Benteng Rotterdam, Warisan Budaya di Makassar yang Menjadi Simbol Sejarah

Avatar photo
×

Benteng Rotterdam, Warisan Budaya di Makassar yang Menjadi Simbol Sejarah

Share this article
Benteng Rotterdam, Warisan Budaya di Makassar yang Menjadi Simbol Sejarah
Foto: 大仁偉/Google Maps https://maps.google.com/maps/contrib/109554163721834487526

Benteng Rotterdam di Makassar adalah simbol sejarah, keindahan arsitektur kolonial, dan warisan budaya yang kaya di Indonesia.

Makassar, ibu kota provinsi Sulawesi Selatan, memiliki banyak daya tarik, baik dari segi budaya, kuliner, hingga wisata sejarah. Salah satu peninggalan sejarah yang paling terkenal dan menjadi ikon kota Makassar adalah Benteng Rotterdam.

Scroll untuk baca artikel
Promo Shopee Live

Benteng yang kokoh dan megah ini bukan hanya sekadar tempat bersejarah, tetapi juga menjadi saksi bisu perjalanan panjang bangsa Indonesia, khususnya dalam masa penjajahan Belanda.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang sejarah Benteng Rotterdam, keindahan arsitekturnya, serta nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Mengenal Sejarah Benteng Rotterdam

Mengenal Sejarah Benteng Rotterdam
Foto: Hani Murad/Google Maps

Benteng Rotterdam dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9, I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi’ Kallonna. Awalnya, Wisata Makassar ini bernama Benteng Ujung Pandang, yang difungsikan sebagai pusat pertahanan Kerajaan Gowa dari serangan musuh.

Namun, pada tahun 1667, setelah kekalahan Kerajaan Gowa dalam Perjanjian Bongaya, benteng ini diserahkan kepada Belanda.

Belanda kemudian mengubah nama benteng ini menjadi Benteng Rotterdam, sebagai penghormatan terhadap kota kelahiran Cornelis Speelman, seorang petinggi VOC yang berperan besar dalam perebutan benteng ini.

Selama masa penjajahan Belanda, Benteng Rotterdam berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan kolonial di kawasan timur Indonesia.

Benteng ini juga digunakan sebagai markas besar pasukan Belanda dalam menghadapi pemberontakan lokal serta mengendalikan perdagangan rempah-rempah di Nusantara.

Salah satu tokoh penting yang pernah ditahan di benteng ini adalah Pangeran Diponegoro, yang diasingkan ke Makassar setelah kalah dalam Perang Jawa (1825-1830).

Arsitektur Kolonial Belanda di Benteng Rotterdam

Dari segi arsitektur, Benteng Rotterdam merupakan salah satu contoh terbaik dari bangunan kolonial Belanda yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Benteng ini memiliki bentuk menyerupai seekor penyu, yang dianggap sebagai simbol Kerajaan Gowa.

See also  Curug Pangeran, Destinasi Liburan Menarik di Balik Misteri Gunung Halimun Salak

Penyu memiliki filosofi yang mendalam, yaitu kemampuan bertahan hidup baik di darat maupun di laut, yang merepresentasikan kekuatan Gowa sebagai kerajaan maritim yang kuat.

Bangunan benteng ini didominasi oleh dinding-dinding batu yang tebal dan kokoh, lengkap dengan bastion atau menara pengawas di beberapa sudutnya. Setiap menara memiliki fungsi strategis dalam menjaga keamanan benteng dan sekitarnya.

Di dalam kompleks benteng, terdapat beberapa bangunan penting, seperti gudang, kantor pemerintahan, dan barak militer.

Desain interior bangunan ini menggambarkan perpaduan antara gaya arsitektur Eropa dan elemen lokal, yang menambah daya tarik bagi para wisatawan.

Selain itu, Benteng Rotterdam juga memiliki pintu gerbang besar yang menjadi ciri khas arsitektur benteng-benteng Eropa pada masa itu. Benteng ini dikelilingi oleh parit yang dahulu berfungsi sebagai pertahanan tambahan dari serangan musuh.

Meskipun sebagian besar struktur benteng telah mengalami renovasi, esensi dan keaslian dari arsitekturnya tetap terjaga dengan baik.

Fungsi dan Peran Budaya Benteng Rotterdam

Fungsi dan Peran Budaya Benteng Rotterdam
Foto: Indra Chay/Google Maps

Selain sebagai tempat bersejarah, Benteng Rotterdam saat ini berfungsi sebagai pusat kebudayaan. Di dalam kompleks benteng, terdapat Museum La Galigo, yang menyimpan berbagai artefak sejarah dan budaya dari Sulawesi Selatan.

Museum ini menjadi tempat yang tepat untuk mempelajari lebih dalam tentang sejarah Kerajaan Gowa, masyarakat Bugis-Makassar, dan perjalanan kolonial Belanda di wilayah tersebut.

La Galigo sendiri adalah nama salah satu naskah epik terbesar dari kebudayaan Bugis, yang berisi cerita-cerita mitologi tentang asal-usul dunia dan kisah para raja di Sulawesi Selatan.

Koleksi museum ini mencakup berbagai benda bersejarah, seperti senjata tradisional, pakaian adat, dan benda-benda peninggalan dari masa kolonial.

Selain museum, Benteng Rotterdam juga sering menjadi tempat diadakannya berbagai acara kebudayaan, seperti pameran seni, pertunjukan musik tradisional, dan festival budaya.

See also  Pulau Cinta, Wisata Bahari di Gorontalo yang Menjadi Simbol Cinta Abadi

Hal ini menjadikan benteng sebagai salah satu pusat kebudayaan penting di Makassar, yang terus melestarikan dan mempromosikan kebudayaan lokal kepada masyarakat luas.

Keindahan dan Daya Tarik Wisata

Benteng Rotterdam bukan hanya menjadi tempat wisata sejarah yang menarik, tetapi juga menawarkan pemandangan yang indah. Lokasinya yang berada di tepi pantai Losari menambah keindahan panorama alam di sekitar benteng.

Para pengunjung dapat menikmati pemandangan laut sambil berjalan-jalan di sekitar kompleks benteng.

Benteng ini juga menjadi tempat favorit bagi para wisatawan untuk berfoto, mengingat arsitekturnya yang indah dan suasana yang sarat akan sejarah.

Banyak pengunjung yang tertarik untuk mengambil gambar di depan gerbang utama benteng atau di salah satu sudut menara pengawas.

Selain itu, beberapa sudut di dalam benteng juga memiliki pemandangan yang eksotis, cocok untuk latar belakang foto-foto dengan nuansa sejarah.

Topik Populer: Tempat Wisata Maros Terbaru, Kekinian & Hits Dikunjungi

Mengunjungi Benteng Rotterdam

Benteng Rotterdam terletak di pusat kota Makassar, sehingga mudah diakses oleh wisatawan. Benteng ini dibuka untuk umum setiap hari, dengan biaya masuk yang terjangkau.

Di dalam kompleks benteng, terdapat pemandu wisata yang siap menjelaskan lebih detail tentang sejarah benteng ini kepada para pengunjung.

Bagi Anda yang tertarik untuk mendalami sejarah kolonial di Indonesia, mengunjungi Benteng Rotterdam adalah pilihan yang tepat.

Selain mendapatkan wawasan sejarah yang mendalam, Anda juga akan terpesona oleh keindahan arsitektur dan suasana bersejarah yang masih terasa di setiap sudut benteng ini.

Warisan yang Terus Hidup

Warisan yang Terus Hidup
Foto: Nazif Jt/Google Maps

Sebagai salah satu benteng tertua di Indonesia, Benteng Rotterdam bukan hanya sekadar peninggalan sejarah.

Benteng ini merupakan simbol ketahanan dan kekuatan masyarakat Sulawesi Selatan dalam menghadapi berbagai tantangan, baik dari penjajah maupun perubahan zaman.

See also  14 Destinasi Wisata di Sekitar Kaki Gunung Slamet

Hingga saat ini, Benteng Rotterdam terus dijaga dan dirawat sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia, serta menjadi tempat yang terus mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan melestarikan sejarah.

Dengan berbagai keindahan dan nilai sejarah yang terkandung di dalamnya, Benteng Rotterdam menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Makassar.

Tidak hanya bagi pencinta sejarah, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin merasakan keagungan masa lalu dan kecantikan arsitektur kolonial yang masih kokoh berdiri hingga kini.