Pentingnya etika bisnis untuk persaingan sehat dan positif merupakan pernyataan yang benar adanya. Selain persaingan, penting juga dalam hal membangun hubungan sehat dengan masyarakat, relasi kerja, hingga pemegang saham.
Tanpa business etiquette ini, dalam pengembangan usaha akan sulit dilakukan, bahkan kehilangan banyak peluang. Bagi Anda yang ingin paham lebih lanjut mengenainya, berikut adalah definisi hingga dampak positif penerapannya.
Definisi Etika Bisnis Berikut Peran Pentingnya
Etika bisnis atau business etiquette dapat diartikan suatu aturan tidak tertulis, mengenai cara menjalankan suatu bisnis. Namun dalam menjalankannya ini dilakukan secara adil, sesuai ketentuan hukum.
Pentingnya etika bisnis untuk persaingan sehat dan positif ini mungkin terjadi karena dilandaskan aturan hukum juga. Tentunya peranannya penting, karena mampu menciptakan norma, nilai, hingga perilaku pimpinan beserta karyawannya.
Tujuan penerapannya sebenarnya luas, tetapi secara singkat adalah untuk membangun hubungan sehat serta adil. Baik dengan masyarakat, relasi kerja, pemegang saham, bahkan dengan saingan dalam berbisnis.
Tidak bergantung pada status, pada dasarnya business etiquette ini dijadikan pedoman dan standar untuk semua karyawan. Tidak terkecuali digunakan manajemen, sehingga pelaksanaan pekerjaan dilandasi transparansi, profesionalisme, serta kejujuran.
Menurut Muslich (2004), business qtiquette sendiri adalah suatu pengetahuan tentang tata cara ideal dalam pengarutan berikut pengelolaan bisnis. Di mana tetap memperhatikan norma berikut moralitas yang berlakunya secara universal.
Menurut ahli lain, yaitu Steade Et Al (1990), business etique ini merupakan suatu standar etis. Terutama standar yang ada hubungannya dengan tujuan dan cara untuk menciptakan keputusan berbisnis.
Prinsip Pentingnya Etika Bisnis untuk Persaingan Sehat dan Positif
![Prinsip Pentingnya Etika Bisnis untuk Persaingan Sehat dan Positif](https://www.dominasi.net/wp-content/uploads/2023/12/Prinsip-Pentingnya-Etika-Bisnis-untuk-Persaingan-Sehat-dan-Positif-1.webp)
Ketika berbicara prinsip penting etika bisnis ini, para ahli memiliki beberapa pendapat berbeda. Menurut Bartens, ada 3 sudut pandang mengenai prinsip pentingnya, yaitu ekonomi, hukum, dan moral.
Berdasarkan sudut pandang ekonomi, berbisnis positif mampu memberi keuntungan tanpa menimbulkan kerugian pada pihak lain. Sedangkan dari segi hukum, maka tidak ada pelanggaran hukum dalam prosesnya.
Pada pandangan segi moral, artinya dalam berbisnis juga perlu menyesuaikan ukuran moralitas. Ketiga hal tersebut juga menunjang pentingnya etika bisnis untuk persaingan sehat dan positif.
Kemudian terdapat 5 prinsip yang dijabarkan oleh Sonny Keraf yang pernah menjabat sebagai Menteri Negara Lingkungan Hidup. Yaitu prinsip kejujuran, otonomi, saling menguntungkan, keadilan, serta integritas moral.
Pada prinsip kejujuran, etika ini harus menjunjung kepatuhan dalam melaksanakan perjanjian serta komitmen yang sudah disepakati. Kemudian berprinsip otonomi, maka dalam berbisnis haruslah berpegang pada kebebasan, tanggung jawab, serta kemandirian.
Kemudian berprinsip saling menguntungkan, intinya seluruh keputusan maupun tindakan bisnisnya harus diusahakan untuk memberi keuntungan. Khususnya bagi semua pihak yang terlibat, termasuk partner bisnis hingga karyawan sendiri.
Prinsip keadilan selanjutnya harus menanamkan perilaku dengan memperlakukan seluruh pihak dengan adil tanpa membeda-bedakan. Prinsip ini juga mendukung pentingnya etika bisnis untuk persaingan sehat dan positif.
Terakhir, berprinsip integritas moral, Anda harus mengambil tindakan maupun keputusan bisnis tanpa memberikan kerugian bagi pihak lain. Hal ini juga berdasarkan kesadaran apabila semua pihak berhak dihormati harkat martabatnya.
Tujuan dan Dampak Positif Penerapan Etika Bisnis
Sudah dijelaskan sekilas sebelumnya, ada beberapa tujuan dalam penerapan business etiquette ini. Pertama adalah mendorong kesadaran moral, di mana tidak hanya berfokus pada keuntungan, tingkat moral yang baik harus ditunjukkan pebisnis.
Bertujuan juga supaya selalu terjaga perilaku maupun sikap dalam menjalankan bisnisnya. Contohnya perilaku untuk transparasi data informasi maupun menjaga privasi klien merupakan etika dasar dalam berbisnis.
Tujuan etika berbisnis lainnya adalah jadi mengetahui batasan dalam menjalankannya, sehingga tercipta profesionalitas antar pihak. Itulah mengapa menjadi salah satu alasan pentingnya etika bisnis untuk persaingan sehat dan positif.
Menciptakan citra perusahaan baik juga menjadi tujuan lain dalam penerapan business etiquette. Ketika citra perusahaan baik, maka akan terbentuk komitmen juga untuk memiliki etos kerja sesuai peraturan.
Ketika etos kerja sesuai, maka terhindar adanya KKN, kecurangan, maupun hal merugikan lain. Tentunya ini memengaruhi seluruh bagian perusahaan, termasuk karyawan, atasan, manajemen, sampai kliennya.
Ketika terbentuk citra positif, maka perusahaannya juga lebih mungkin terhindar citra buruk. Itulah tujuan terpenting beretika dalam berbisnis, sehingga harus selalu menjaga kinerja yang profesional.
Selain tujuan, Kami juga akan memberikan beberapa contoh dampak positif ketika menjalankan bisnis secara etis. Dampak positif ini juga menunjukkan pentingnya etika bisnis untuk persaingan sehat dan positif.
- Dapat memenuhi ekspektasi publik sebagai perusahaan yang mengoperasikan usahanya dengan etis.
- Mencegah adanya tindakan merugikan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lain.
- Meningkatnya kualitas hubungan berbisnis, yaitu dengan penerapan etika seperti kejujuran, penolakan suap, maupun menepati janji.
- Terhindar pelanggaran hak pekerja, misalnya diskriminasi.
Contoh Penerapan Etika dalam Berbisnis, Ucapkan Terima Kasih Salah Satunya
![Contoh Penerapan Etika dalam Berbisnis, Ucapkan Terima Kasih Salah Satunya](https://www.dominasi.net/wp-content/uploads/2023/12/Contoh-Penerapan-Etika-dalam-Berbisnis-Ucapkan-Terima-Kasih-Salah-Satunya.webp)
Tidak hanya menjaga hubungan dengan klien, pentingnya etika bisnis untuk persaingan sehat dan positif berlaku juga dalam hubungan antar pesaing. Contoh penerapannya adalah tidak berbuat kecurangan, mengakibatkan kerugian pihak lain.
Contoh lainnya adalah tidak mengolok atau menyebarkan berita negatif, meskipun mengenai saingan dalam berbisnis. Bisa dibilang etika ini menjadi batasan yang harusnya tidak dilewati, tepatnya dengan bersikap profesional.
Selain contohnya guna menjaga persaingan positif, akan Kami berikan beberapa contoh dalam hubungan dengan klien. Misalnya dalam menyebutkan nama klien, sebaiknya lakukan dengan baik dan benar.
Penyebutan nama ini meskipun nampak sederhana, tetapi dapat menunjukkan rasa hormat Anda kepada klien. Selain itu juga dapat menciptakan suasana rapat maupun pertemuan yang nyaman serta penuh kenyamanan.
Bukan tidak mungkin Anda bertemu dengan saingan pada beberapa kesempatan berbisnis. Tidak hanya dengan calon klien, sebaiknya usahakan berdiri ketika berkenalan dengan pesaing, sehingga terkesan sopan dan menghargai.
Sikap sederhana itu bisa menunjukkan pentingnya etika bisnis untuk persaingan sehat dan positif. Tentunya ini sebaiknya juga diterapkan ketika bertemu klien bisnis, menghindari sikap arogan meskipun Anda tuan rumahnya.
Masih ada contoh lain penerapan business etiquette, termasuk selalu hadir tepat waktu. Baik untuk hal penting seperti rapat maupun pertemuan biasa. Jangan sampai klien menunggu hanya karena buruknya time management.
Contoh lain dari Kami adalah selalu bayar tagihan rapat, misal saat di restaurant, café, mall, dan tempat umum lain. Hindari klien mengeluarkan uang, supaya memunculkan kesan rekan kerja profesional.
Jangan lupa juga ucapkan terima kasih apabila memang ada kesempatan yang memungkinkan Anda untuk mengucapkannya. Termasuk juga ketika bersama pesaing, menunjukkan pentingnya etika bisnis untuk persaingan sehat dan positif.
Dapat disimpulkan bisnis etika merupakan suatu peraturan tidak tertulis untuk berbisnis. Di mana terdapat prinsip dalam melaksanakannya, seperti kejujuran, otonomi, saling menguntungkan, keadilan, hingga integritas moral.
Ketika digunakan, maka tujuan seperti menjaga batasan dalam berbisnis, memberikan citra positif, dan sebagainya dapat tercapai. Selanjutnya bisa memberikan dampak positif juga, termasuk kinerja perusahaan meningkat sampai ekspektasi publik terpenuhi.
Tentunya tidak hanya diterapkan untuk hubungan dengan klien, karyawan, maupun atasan. Ketika menerapkannya, Anda juga dapat melihat pentingnya etika bisnis untuk persaingan sehat dan positif.