Dalam perkembangan zaman dan pertumbuhan demografi, rumah sebagai kebutuhan primer manusia semakin mendapat sorotan. Bagi banyak individu, pemilihan rumah bekas seringkali muncul sebagai opsi menarik.
Alasannya cukup beragam, mulai dari harga yang relatif lebih terjangkau, desain yang unik, hingga faktor lokasi yang berdekatan dengan pusat-pusat fasilitas umum. Namun, satu hal yang perlu dicamkan adalah bahwa setiap keputusan pembelian, termasuk rumah bekas, membutuhkan analisis dan pertimbangan mendalam untuk menghindari penyesalan di masa depan.
Berikut ini akan dijabarkan beberapa langkah krusial yang sebaiknya diperhatikan saat memutuskan untuk membeli rumah bekas:
1. Mengatur Anggaran dengan Teliti
Dalam setiap transaksi pembelian, anggaran menjadi pertimbangan utama. Membeli rumah bukanlah hal yang sepele, sehingga perencanaan keuangan harus dilakukan dengan matang. Jika opsi yang dipilih adalah pembelian tunai, selain menyiapkan dana untuk harga rumah itu sendiri, harus dipertimbangkan pula biaya tambahan lainnya.
Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB), biaya administrasi, dan akta jual beli (AJB) adalah contoh biaya tambahan yang mungkin muncul. Sementara itu, jika memutuskan untuk membeli rumah melalui skema kredit pemilikan rumah (KPR), kompleksitas anggaran bertambah.
Selain uang muka, kamu harus memastikan cicilan bulanan sesuai dengan porsi pendapatanmu. Lebih lanjut, dana cadangan untuk keperluan renovasi atau perbaikan di masa mendatang harus disiapkan.
2. Memeriksa Kelengkapan dan Keabsahan Dokumen
Dokumentasi adalah hal yang sangat vital dalam transaksi properti. Sebuah rumah bekas seharusnya memiliki dokumen yang sah dan lengkap. Mulai dari status kepemilikan, apakah menggunakan Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Hak Guna Bangunan (HGB), hingga dokumen lain seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Memastikan keabsahan dokumen di kantor pertanahan setempat adalah langkah yang bijaksana untuk menghindari konflik hukum di masa depan.
3. Melakukan Survei Fisik dengan Thorough
Rumah yang akan dibeli sebaiknya tidak hanya dinilai dari estetika eksteriornya saja. Sebagai tempat yang akan kamu huni dalam jangka waktu yang panjang, memastikan kualitas fisiknya adalah hal yang esensial.
Permintaan untuk melakukan survei atau inspeksi harus diajukan kepada pemilik. Agar hasil pemeriksaan lebih akurat, meminta bantuan ahli konstruksi atau tukang berpengalaman dianjurkan. Dengan demikian, potensi kerusakan atau kebutuhan renovasi di masa mendatang bisa diidentifikasi dengan baik.
4. Menilai Kondisi Lingkungan Secara Menyeluruh
Faktor kenyamanan sebuah rumah bukan hanya ditentukan dari kondisi fisik bangunannya, melainkan juga lingkungan sekitarnya.
Dengan menghabiskan waktu untuk mengobservasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar, kamu dapat memperoleh gambaran mengenai kondisi sekitar, apakah area tersebut rawan banjir, bagaimana tingkat keamanannya, serta fasilitas pendukung yang ada di sekitarnya.
Membeli rumah bekas memang menjanjikan banyak keuntungan, namun juga datang dengan serangkaian pertimbangan. Dengan memperhatikan keempat langkah di atas, kamu bukan hanya meminimalisir risiko, tetapi juga memastikan bahwa rumah bekas yang diperoleh benar-benar bernilai, nyaman, dan aman untuk dihuni.