Temukan berbagai tips penting agar liburan Anda ke Gunung Ijen Banyuwangi tetap aman, nyaman, dan tidak terlupakan.
Gunung Ijen, yang terletak di antara dua kabupaten di Jawa Timur, Banyuwangi dan Bondowoso, merupakan tujuan wisata yang wajib ada dalam daftar kunjungan para petualang, khususnya bagi mereka yang gemar mendaki gunung.
Keindahan alamnya yang memukau, termasuk kolam berwarna hijau toska dan fenomena langka blue fire atau api biru di kawahnya, menjadikan Gunung Ijen destinasi yang unik dan mengesankan.
Meskipun perjalanan dan pendakian ke puncak Gunung Ijen bisa sangat menantang dan melelahkan, panorama yang ditawarkan di puncak benar-benar layak sebagai hadiah atas usaha kerasmu.
Bagi yang berencana mendaki Gunung Ijen, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik agar pengalaman mendaki tetap aman dan menyenangkan.
1. Memilih Waktu Pendakian yang Tepat
Memilih waktu yang tepat untuk mendaki Gunung Ijen sangat penting. Kamu dapat menyesuaikan jadwal pendakian dengan cuti atau waktu luang yang kamu miliki.
Dari November hingga April, kabut di gunung ini cenderung lebih tipis dan suasana lebih sepi, memungkinkanmu untuk menyaksikan fenomena blue fire secara jelas.
Namun, perlu diingat bahwa bulan-bulan ini biasanya adalah musim hujan, sehingga cuaca bisa menjadi tidak terduga dan beberapa jalur menjadi licin dan becek.
Di sisi lain, dari Juli hingga September adalah musim kemarau, saat cuaca cenderung cerah dan jalur kering, kondisi ideal untuk mendaki.
Meskipun begitu, suhu bisa sangat dingin, terutama di pagi hari. Hindari mendaki pada Mei hingga Juni karena biasanya merupakan peak season, dimana jalur pendakian akan sangat ramai dan dapat mengganggu kenyamanan perjalananmu.
2. Persiapan Fisik yang Matang
Menyiapkan kondisi fisik adalah kunci untuk menikmati pendakian di Gunung Ijen. Trek mendaki Gunung Ijen mencapai 3,8 kilometer dengan kondisi yang bervariasi dari landai hingga curam, dan waktu tempuh bisa berkisar antara 2 hingga 4 jam tergantung kondisi fisikmu.
Idealnya, mulailah berlatih fisik sebulan sebelum keberangkatan. Rutinitas yang bisa kamu lakukan antara lain berjalan kaki atau jogging setiap hari, bersepeda, mengonsumsi makanan dan minuman bergizi, serta mendapatkan istirahat yang cukup untuk menghindari kelelahan selama pendakian.
3. Membekali Diri dengan Perlengkapan Mendaki yang Lengkap
Mendaki Gunung Ijen serupa dengan mempersiapkan diri untuk sebuah medan tantangan, sehingga memilih perlengkapan yang tepat adalah esensial.
Kenakan pakaian yang sesuai, seperti jaket tebal yang kedap air dan angin, celana panjang khusus gunung, kaos lengan panjang, sepatu atau sandal gunung yang memiliki grip baik, kaos kaki, masker gas untuk melindungi dari gas belerang, sarung tangan, serta penutup kepala dan penghangat telinga untuk melawan dingin.
Jangan lupa juga membawa perlengkapan pendukung seperti tongkat hiking, jas hujan, senter kecil atau headlamp, obat-obatan pribadi, dan kotak P3K.
Jika kamu berencana berkemah di sekitar area pendakian, perlengkapan seperti tenda dome, peralatan masak, matras, dan sleeping bag juga harus dibawa.
4. Mendaki Bersama Teman atau Kelompok
Mendaki gunung seorang diri, terutama bagi pendaki pemula, tidaklah disarankan. Lebih baik ajak teman, saudara, atau anggota keluarga yang sudah berpengalaman dalam pendakian dan memiliki kondisi fisik yang prima.
Jika kamu kesulitan menemukan teman yang mau mendaki, pertimbangkan untuk bergabung dengan open trip yang diselenggarakan oleh operator wisata lokal yang terpercaya.
Sebelum memutuskan, pastikan untuk mengecek ulasan dari mereka yang sudah pernah menggunakan jasa tersebut. Pemandu dari open trip umumnya memiliki pengalaman yang cukup dalam mendampingi wisatawan naik ke Gunung Ijen.
5. Memastikan Cukup Istirahat dan Makan Sebelum Mendaki
Bagi kamu yang datang dari luar daerah Bondowoso, Banyuwangi, atau bahkan luar Pulau Jawa, perlu mempersiapkan waktu perjalanan yang cukup panjang untuk sampai ke Gunung Ijen.
Dalam menyusun itinerary, sisipkan waktu ekstra untuk memastikan kamu memiliki kesempatan untuk beristirahat dengan baik. Gunakan waktu istirahat ini untuk mengisi ulang energi, baik dengan makan yang cukup maupun tidur yang memadai.
Hindari terlalu larut dalam obrolan atau kegiatan lain yang bisa membuatmu kelelahan sebelum pendakian dimulai. Pastikan tubuhmu dalam kondisi prima untuk menghadapi tantangan mendaki yang menanti.
6. Memastikan Cukup Istirahat dan Makan Sebelum Mendaki
Bagi kamu yang datang dari luar daerah Bondowoso, Banyuwangi, atau bahkan luar Pulau Jawa, perlu mempersiapkan waktu perjalanan yang cukup panjang untuk sampai ke Gunung Ijen.
Dalam menyusun itinerary, sisipkan waktu ekstra untuk memastikan kamu memiliki kesempatan untuk beristirahat dengan baik. Gunakan waktu istirahat ini untuk mengisi ulang energi, baik dengan makan yang cukup maupun tidur yang memadai.
Hindari terlalu larut dalam obrolan atau kegiatan lain yang bisa membuatmu kelelahan sebelum pendakian dimulai. Pastikan tubuhmu dalam kondisi prima untuk menghadapi tantangan mendaki yang menanti.
7. Memulai Pendakian di Tengah Malam
Mengingat fenomena blue fire hanya muncul antara pukul 03.00-05.00 WIB, ada baiknya kamu memulai pendakian Gunung Ijen saat tengah malam.
Loket tiket pendakian biasanya baru dibuka sekitar pukul 01.00 WIB. Oleh karena itu, usahakan untuk sudah berada di loket lebih awal dan lakukan pemanasan sambil menunggu.
Setelah mendapatkan tiket, langsung mulailah pendakian tanpa menunda lagi agar kamu bisa sampai di puncak tepat waktu untuk menyaksikan blue fire dan sebagai bonus, menyaksikan matahari terbit yang spektakuler.
8. Mendaki dengan Bijak
Mendaki dengan bijak adalah kunci utama dalam menaklukkan Gunung Ijen. Meskipun tujuan utamamu mungkin untuk melihat blue fire, keselamatan selalu harus diutamakan. Mulailah dengan berjalan perlahan atau dengan ritme sedang, terutama saat trek masih landai.
Bila sudah merasa nyaman dengan medan, kamu bisa meningkatkan kecepatan, tapi jangan sampai terburu-buru. Atur ritme pernapasan dan simpan energimu sehingga kamu tidak cepat lelah atau kehabisan nafas.
Jika merasa lelah, tidak ada salahnya untuk berhenti sejenak. Istirahat selama dua atau tiga menit, minumlah atau makanlah camilan untuk mengembalikan energimu. Pastikan juga tempat istirahatmu tidak menghalangi jalur pendaki lain.
9. Mematuhi Aturan di Kawasan Gunung
Setiap pendaki di Gunung Ijen harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan demi keselamatan bersama. Beberapa aturan penting termasuk tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga jarak dari sumber belerang untuk menghindari paparan gas beracun. Penting juga untuk selalu mengikuti instruksi dari petugas yang bertugas di kawasan tersebut.
Selain itu, pendaki dengan kondisi kesehatan tertentu seperti asma, infeksi pernapasan, gangguan jantung, epilepsi, tekanan darah tinggi, atau penyakit lain yang dapat kambuh saat lelah, dilarang mendaki. Keselamatan harus selalu diutamakan, jadi pastikan untuk memperhatikan larangan ini.
10. Menggunakan Taksi Ijen untuk Pendakian yang Lebih Mudah
Bagi kamu yang merasa kurang kuat untuk mendaki, Taksi Ijen bisa menjadi solusi alternatif. Taksi Ijen bukanlah taksi biasa, melainkan sebuah gerobak yang ditarik dan didorong oleh orang-orang berpengalaman yang biasa naik-turun Gunung Ijen.
Kamu hanya perlu duduk dan menikmati perjalanan hingga ke puncak. Biaya untuk layanan ini cukup mahal, yakni sekitar Rp800 ribu untuk perjalanan pulang pergi dari Pos Paltuding ke Puncak.
Waktu tempuhnya sekitar 2-3 jam, namun ini bisa menjadi pilihan bagi yang ingin menghemat energi dan tetap menikmati pemandangan serta fenomena blue fire tanpa kelelahan.
Dengan memperhatikan tips ini, semoga perjalananmu ke Gunung Ijen bisa berlangsung aman dan menyenangkan. Selamat berpetualang!