Sistem operasi (OS) komputer memegang peran penting dalam arsitektur komputasi. Fungsinya dapat diibaratkan sebagai nadi komputer, menjadi perantara antara pengguna dengan mesin, serta mengkoordinasikan aktivitas komponen perangkat keras. Mengenal lebih dalam tentang sistem operasi adalah kunci untuk memahami dunia teknologi informasi.
1. Apa Itu Sistem Operasi?
Saat kita mengaktifkan komputer, ada sekelompok perangkat lunak yang memulai pengerjaan pertama, sebelum aplikasi lainnya berjalan. Inilah yang kita kenal sebagai sistem operasi.
Wahyuddin dan kawan-kawan, dalam bukunya “Sistem Operasi Komputer” (2023), menggambarkan sistem operasi sebagai perangkat lunak inti yang mengatur komponen perangkat keras komputer, memastikan operasi berjalan mulus, dan sebagai antarmuka utama bagi pengguna.
Dalam menjalankan tugas-tugas ini, OS memanfaatkan ‘kernel’, yaitu kode utama yang bertanggung jawab atas tugas-tugas inti.
2. Jenis-Jenis Sistem Operasi:
Ada banyak jenis sistem operasi yang telah dikembangkan selama beberapa dekade terakhir. Zaid Romegar Mair, dalam “Teori Dan Praktek Sistem Operasi” (2018), menyebutkan beberapa contoh utama:
- Windows: Salah satu OS paling populer di dunia, dikembangkan oleh Microsoft.
- UNIX: Sistem operasi legendaris yang menjadi dasar bagi banyak sistem lain.
- Linux: Varian dari UNIX, dikenal karena sifat open-source-nya.
- MAC OS: Sistem operasi yang dikembangkan oleh Apple untuk komputer Macintosh mereka.
- FreeBSD: Sistem operasi berbasis UNIX yang bersifat bebas.
- OpenSolaris: Sebuah versi dari OS Solaris yang sifatnya open-source.
- Chrome OS: Dikembangkan oleh Google, khusus untuk Chromebook.
- BeOS: Sebuah sistem operasi yang dirancang untuk multimedia.
- IB, OS/2: Hasil kerjasama antara IBM dan Microsoft.
3. Jejak Sejarah Sistem Operasi:
Sejarah sistem operasi memang penuh dengan inovasi dan kemajuan teknologi. Mulai dari era 1950-an, ketika komputer pertama kali digunakan untuk kepentingan komersial. Pada masa ini, setiap program harus ditransfer manual ke dalam kode mesin.
Namun, perubahan besar datang ketika IBM meluncurkan “Monitor Program” pada 1955. Ini adalah cikal bakal dari sistem operasi multi-tugas yang kita kenal saat ini.
Era 1960-an menyaksikan kemunculan UNIX, sebuah revolusi dalam dunia sistem operasi, dikembangkan oleh Ken Thompson dan Dennis Ritchie. UNIX mengubah wajah teknologi dengan sifat multiuser dan multitasking-nya, yang kemudian menjadi pondasi bagi banyak sistem operasi lain seperti Linux dan Mac OS.
Pada tahun 1970-an, muncul tren komputer pribadi. OS seperti DOS dan Apple DOS menjadi solusi untuk komputasi personal. Selanjutnya, Microsoft, yang didirikan oleh Bill Gates dan Paul Allen pada 1975, memperkenalkan Windows yang dengan cepat mendominasi pasar.
Era 1980-an adalah era kemunculan antarmuka grafis. Apple merilis Macintosh OS dengan antarmuka grafis, diikuti oleh Windows 95 yang membawa revolusi dalam interaksi pengguna-komputer. Sejak saat itu, inovasi dalam sistem operasi terus berlanjut, memberi kita keajaiban teknologi yang kita nikmati saat ini.
Dengan demikian, sistem operasi bukan hanya sekadar perangkat lunak. Mereka adalah cerminan dari evolusi teknologi informasi, membantu kita untuk terus berinovasi dan menciptakan dunia digital yang lebih cerdas dan terkoneksi.